Selasa, 26 April 2016

[ Teknik Wawancara ] Penjaga dan penggali Makam Tpu Kober Kampung 200 Bekasi Selatan


Bapak Hanapi ( Penajaga Makam Tpu Kober Kampung 200 Bekasi Selatan )






Saya dan Bapak Hanapi


Bissmillahirohmanirrahim….
Assalamualaikum wr.wb

Semua pekerjaan di dunia ini memiliki keterampilan dan maanfaat yang berguna bagi pemiliknya, salah satu pekerjaan sebagai seorang penjaga makam. saya mendapatkan tugas mewawancarai salah satu penjaga makam yang bernama bapak hanapi di daerah kampung 200 bekasi selatan. dan sebagai penjaga makam pak hanapi yang sekarang berusia lebih dari 50 tahun ini mengabdikan dirinya sebagai penjaga makam di tanah wakaf  ini selama lebih dari 20 tahun.

Ini adalah percakapan wawancara yang saya lakukan dengan narasumber bernama Bapak Hanapi


Saya : Selamat siang pak ? Saya suchi fitriani mahasiswi universitas jayabaya kalo ada waktu saya ingin melakukan wawancara dengan bapak.

pak hanapi : ada yang bisa saya bantu ? iya neng saya ada waktu,

saya : sebagai penjaga makam apa yang bapak rasakan selama menjaga makam disini ??

Pak Hanapi : banyak yang saya rasakan neng selama menjaga makam disini.

Saya :  adakah keluh kesah yang selama ini bapak rasakan ??

Pak Hanapi : semua pekerjaan pasti ada keluh kesah nya neng, saya sudah  menggali kuburan hampir semua makam disini, bahkan pernah dipanggil untuk menggali kuburan di makam belakang mesjid agung al-barkah dan makam-makan pribadi seperti makan keluarga Pak Haji Ilin.

Saya : Apakah selama bapak menjadi penjaga makam dan menjadi penggali makam keluarga bapak tidak mengeluhkan pekerjaan bapak ?

Pak Hanapi : alhamdulillah tidak neng, karna dari awal bapak ini adalah pekerjaan bapak.

Saya : apakah bapak mendapatkan gaji dari pemerintah ?

Pak Hanapi : tidak neng, bahkan dengan bersih-bersih dan alat bersih nya pun modal dengan uang bapak sendiri, gaji yang bapak dapatkan biasa nya hasil dari para pejiarah yang datang kesini, dan tidak jarang para pejiarah tersebut hanya mengucapkan terimakasih saja, dan itu sudah membuat saya senang neng.

Saya : Apakah pemerintah pernah menijau makam disini pak ?

Pak Hanapi : tidak neng, yang ada saya pernah dipanggil oleh pak walikota untuk menata makam disini dan mau menetapkan makam disini untuk diberikan pajak mekam, tapi yang saya pikirkan adalah, kebanyakan warga di margajaya ini warga yang tidak mampu, jadi menurut saya tidak usah diberikan pajak makam disini. tapi untuk masalah penggalian kuburan sebelumnya saya sudah di penggil oleh pemerintah, dan sudah ditetapkan oleh pemerintah bayaran nya , seperti untuk orang yang kurang mampu membayar Rp: 1500.000 sedangkan yang mampu membayar lebih dari Rp: 1.500.000. tapi saya tidak tega meminta kepada keluarga yang kurang mampu, jadi semampu keluarga membayar penggalian kuburannya. bahkan ada yang gratis sama sekali memakai jasa saya.

Saya : kira-kira bapak mendapatkan penghasilan sebulan ini berapa ?

Pak Hanapi : tidak menentu neng, kadang sebulan full pun tidak ada yang dimakamkan disini, dan kadang dalam sebulan saya beberapa kali menggali kuburan disini.

Saya : apakah bapak pernah mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan ?

Pak Hanapi : Pernah neng, waktu makam disini sangat kotor dan bapak sedang tidak punya uang dan tidak mempunyai bensin, saya pernah meminta tolong kepada keluarga yang mempunyai wakaf tanah ini, tetapi hasil nya nihil, karna yang ada bapak di lempar sana sini untuk menemui keluarga yang lain.

Saya : apakah bapak mpernahmelihat hal-hal aneh yang terjadi dimakam ini saat malam hari ?

Pak Hnapi : pernah sih neng, tapi cuman sekelewat-lewat aja nampakin dirinya .

Sekian wawancara saya dengan bapak hanapi , semoga bapak hanapi dan keluarga sehat selalu dan diberikan rezeki yang berlimpah amin……
saya mohon maaf atas kekurangan dalam wawancara ini dan terimakasih ….

wassalamualaikum wr.wb

Sabtu, 16 April 2016

Tugas Definisi Laporan Mendalam

Dalam dunia jurnalistik ada beberapa macam tulisan yaitu : penulisan berita, penulisan feature dan penulisan laporan mendalam atau biasa di sebut dept reporting
Dept reporting ialah : suatu penulisan yang bersifat mendalam dari peristiwa yang sudah ada dan dapat menggali laporan tersebut sesuaidengan fakta yang ada di dalam peristiwa itu sendiri.
dengan cara mendapatkan informasi tambahan yang mendalam dengan cara mendapatkan nya dari narasumber terpercaya seperti keluarga dekat, teman korban yang ada dalam peristiwa tersebut .

Depth reporting (pelaporan mendalam) adalah segala sesuatu yang membuat pembaca tahu mengenai seluruh aspek aspek yang terjadi pada subjek dari kepastian informasi yang diberikan.
Kamath menekankan bahwa “depth reporting ialah mengabarkan kepada kita mengenai keseluruhan apa yang terjadi dari kisah yang terjadi”, Sedangkan tujuan depth reporting, menurut Ferguson dan Patten ialah “untuk mendapatkan kelengkapan pengisahan”

Apa yang membuat Wartawan menulis liputan mendalam
-          Pada satu sisi, pekerjaan depth reporting merupakan kegiatan yang menyegarkan, melepas liputan peristiwa-peristiwa yang biasa dikerjakan.
-          Wartawan akan merasa lebih bergairah oleh materi liputan dan merasa tertantang untuk menelusuri kisah-kisah besar.
Apa yang membuat Wartawan tidak menulis laporan mendalam
-          tidak semua wartwan sanggup untuk terus-menerus berkonsentrasi dan berada di area liputan yang sama selama beberapa waktu.
-          Selain memiliki proses reportase yang alot, depth reporting juga memiliki teknik penulisan yang rumit. Keluasan data dan keterangan harus dipresentasikan kepada sebuah fokus utama. Reporter menjadi seorang pengontrol keseluruhan kisah, pengontrol tema dan detil. Pengisahan harus dapat memindahkan setiap bagian cerita secara logis dan koheren dari awal sampai akhir.

Referensi oleh :

http://mesaenimerosis.blogspot.co.id/2015/08/tentang-laporan-mendalam-depth-reporting.html

Tugas Definisi Penulisan feature

Penulisan feature dapat di definisikan sebagai berikut : featue merupakan bentuk penulisan yang dalam dan berada dibalik berita. memaparkan berita yang real dan objektif, sehingga dapat memunculkan bayangan-bayangan para pembaca. feature adalah karya jurnalistik yang mempunyai isi yang bermakna, dan berarti serta real.

Menurut Asep Syamsul M. Romli yang menjelaskan bahwa dari sejumlah pengertian feature yang ada, dapat ditemukan beberapa ciri khas tulisan feature, antara lain:

1. Mengandung segi human interest

Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi—menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch—menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news (berita keras), yang isinya mengacu kepada dan pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran.

2. Mengandung unsur sastra

Satu hal penting dalam sebuah feature adalah ia harus mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel—bacaan ringan dan menyenangkan—namun tetap informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang penulis feature pada prinsipnya adalah seorang yang sedang bercerita.


Referensi oleh :

https://qoechil.wordpress.com/2012/05/06/defenisi-fungsi-jenis-dan-karakteristik-feature/

Selasa, 22 Maret 2016

[TUGAS] Wawancara Jurnalistik

Dasar dari sebuah wawancara jurnalistik adalah : wawancara yang dilakukan oleh dua orang sebagai pewawancara dan narasumber untuk mengetahui sebuah informasi yang dianggap penting dan layak untuk dikonsumsi oleh khalayak publik melalui media massa.

Disini juga terdapat jenis-jenis wawancara jurnalistik yaitu :

1. Wawancara Terstruktur

     Wawancara yang disiapkan terlebih dahulu, dan daftar pertanyaan yang sudah dituliskan.

2. Wawancara Tidak Terstruktur

     Wawancara dengan pertanyaan yang spontan atau tidak adnya daftar pertanyaan.

3. Wawancara Terpimpin
    
     Wawancara yang yang berpedoman pada daftar pertanyaan.

4. Wawancara Bebas

     Wawancara yang bisa dilakukan tanpa adanya daftar pertanyaan.

5. Wawancara Individual

    Wawancara yang di lakukan oleh seorang wawancara dengan seorang narasumber.

6. Wawancara Kelompok

     Wawancara yang dilakukan dengan seorang wawancara yang mempunyai kelompok

      kepada sejumlah narasumber / sejumlah responden.

7. Wawancara Konferensi 

     Wawancara yang dilakukan oleh sekelompok pewawancara dengan seorang narasumber
         
      dengan waktu yang tempat secara bersamaan.

8. Wawamcara Terbuka

     Wawancara yang dilakukan pewawancara dengan tidak terikat oleh daftar pertanyaan yang     

      terbatas. 
     
 9. Wawancara Tertutup

      Wawancara berdasarkan pertanyaan yang terikat dan terbatas jawabannya.